Kudus, MuslimPedia.Com - Pada tahun 1961 di sebelah timur
kota Kudus tepatnya di Desa Ngembalrejo, berdirilah Pondok Pesantren yang
bernama Pondok Pesantren Yayasan Pendidikan Islam Darul Ulum (PPYIDU). Pondok
Pesantren ini berdiri atas kerjasama Bapak H. Ma’ruf dengan kyai Akhmad
Zaenuri. Dimulai dengan hadirnya dua orang santri dari Demak, kemudian bertambah
menjadi sepuluh santri.
Pada mulanya dimulailah pengajian risalatul
mu’awanah, umriti dan maqsud. Dengan ketekunan KH. Akhmad
Zaenuri lama kelamaan jumlah santri
bertambah menjadi 300 santri putra dan putri. Dengan bertambahnya para santri
bertambah pula jumlah kyai yang membantu mengajar para santri Pondok Pesantren
Darul Ulum. Diantara kyai atau guru yang mengajar adalah Bapak Ahmad Fatkhi,
Kyai Nasikhun, Kyai Fahrurrozi, Kyai Rohani, Kyai Saiful Hadi.
Kyai Akhmad Zaenuri sendiri
merupakan pengasuh pertama kali di Pondok Pesantren Darul Ulum Ngembalrejo,
sekaligus penggagas diadakannya pengajian klasikal (pengajian klasikal atau
pengajian tafsir). Adapun pelaksanaannya yakni setiap malam senin dan malam
kamis yang selalu didampingi Kyai Abdul Bakhri, setelah Kyai Akhmad Zaenuri
wafat, kemudian digantikan oleh Kyai Fahrurrozi hingga sekarang. Selain
malam senin, pengajian tafsir juga
dilaksanakan setiap dua bulan sekali yakni malam ahad legi dan malam senin
legi, dan pengajian tafsir ini oleh Kyai H. Sya’roni Ahmadi. Namun karena
kondisi dan kesehatan, maka beliau H. Sya’roni digantikan oleh Kyai H.
Khoiruzaad yang sama-sama dari Kudus Kulon.
Tujuan berdirinya Pondok
Pesantren Darul Ulum adalah untuk memperjuangkan terlaksananya risalah
Rosulullah SAW. melalui jalur tarbiyah, dengan mempersiapkan generasi Islam
yang beriman, bertaqwa, dan berakhlakul karimah dengan misi meneruskan
perjuangan ‘alim ‘ulama dan mendidik para santri agar menjadi ‘alim, ‘amil,
sholih, dan mukhlis. Serta berperan aktif
dalam usaha pemberdayaan masyarakat berbangsa dan bernegara, khususnya
dibidang Tarbiyah Islamiyah.
Pesantren
Darul Ulum bertempat di desa Ngembalrejo Rt: 05 Rw: 04, kecamatan Bae
Kabupaten Kudus, tepatnya terletak di belakang pabrik rokok Jambu Bol
atau 100 meter sebelah utara jalan raya Kudus-Pati. Pesantren Darul Ulum
pertama kali dirintis oleh K.H. Ahmad Zaenuri, pada tahun 1960-an. Awal
mula pesantren berupa sebuah komunitas pengajian masyarakat yang
memiliki basis perekonomian sebagai pekerja pabrik dengan tingkat
keislaman yang cukup terbangun.
Pada suatu waktu,
H. Ma‘roef sebagai pemilik pabrik rokok Jambu Bol berinisiatif kepada
K.H. Ahmad Zaenuri untuk mendirikan pesantren. Inisiatif tersebut
disambut dengan gembira oleh beliau, sehingga dengan dukungan dari H.
Ma‘roef, tidak lama berdirilah pondok pesantren dengan nama Darul Ulum.
Dan pada tahun 1960 pondok pesantren Darul Ulum bernaung dibawah yayasan
pendidikan Islam Darul Ulum.
Kepemimpinan pondok
hingga sekarang telah mengalami tiga kali regenerasi, yakni K.H. Ahmad
Zaenuri (1960-1986), kemudian K.H. Ahmad Fatchi MN (1986-2001) lalu
dilanjutkan oleh K.H. Drs Saad Basyar (2001-sekarang).
Semasa K.H. Ahmad
Zaenuri, kegiatan pengajian dilaksanakan di langgar pribadi, kemudian
mengingat tahun demi tahun jumlah santri semakin banyak maka atas
bantuan yayasan, dibangunlah dua unit bangunan diatas lahan seluas 1200 m2.
Bangunan tersebut diperuntukkan bagi pesantren putra, pesantren putri
dan pesantren khusus bagi anak kurang mampu yang dapat disambil bekerja
paruh waktu.
Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Ulum
Visi pondok
pesantren ini adalah memperjuangkan terlaksananya risalah rasulullah
Muhammad Saw melalui jalur tarbiyah, dengan mempersiapkan generasi Islam
yang beriman, bertaqwa dan berakhlaq yang mulia.
Misi yang diemban adalah: pertama,meneruskan cita-cita perjuangan alim ulama dan mendidik para santri agar menjadi ‘alim, ‘amil, shalih, mujahid dan mukhlis. Kedua,berperan aktif dalam usaha pemberdayaan masyarakat berbangsa dan bernegara, khususnya di bidang tarbiyyah Islamiyyah.
Sistem Pengajaran
Sistem pengajaran yang digunakan dengan menggunakan metode salafiyah, yakni dengan menerapkan metode sorogan, bandongan dan
musyawarah. Secara formal bagi santri yang masih berusia sekolah
dianjurkan untuk ikut sekolah umum milik yayasan. Yayasan sendiri
memiliki lembaga pendidikan formal yaitu TK, MI, MTs, dan MA. Dan bagi
santri juga diwajibkan untuk bersekolah di madrasah diniyyah Darul Ulum
yang diselenggarakan pada sore hari.
0 comments:
Post a Comment